Indonesia Sehat

Grab this Headline Animator

27 Februari 2009

Tinea Pedis - Jamur di Kaki

Anda memiliki keluhan gatal-gatal di sela2 jari kaki atau di telapak... Mungkin itu merupakan suatu tanda dari tinea pedis alias jamuran. Penyakit ini merupakan suatu bentuk infeksi jamur jenis Epidermophyton, Trichophyton, Microsporum, dan C. albicans di kaki. Dan ingat, infeksi jamur sangat bisa menular.

Jamur senang tumbuh pada tempat-tempat yang lembab. Kaki kita merupakan salah satu tempat yang lembab, apalagi kalau kita sering memakai sepatu tertutup yang panas dalam jangka waktu lama. Mudah sebenarnya mendiagnosis jamur di kaki. Anda atau dokter anda akan dapat melihat bentuk kelainan kulit mulai dari kemerahan (eritema), erosi kulit dan skuama (kulit mengelupas), atau hiperkeratotik (terjadi penebalan), sampai kadang bisa membentuk saluran (fissura) bahkan pada kasus yang lebih jarang vesikel atau pustula (bentol2 berisi cairan).

Pengobatan kondisi ini pun tidak sulit. Banyak tersedia berbagai salep anti jamur dan dijual secara bebas. Dokter pun pada umumnya akan meresepkan salep anti jamur untuk dioleskan di tempat jamur tersebut. Ingat, pengolesan salep sebaiknya setelah mandi, dan dalam kondisi kaki yang kering, sehingga salep dapat menempel dengan baik di kulit..

Pencegahan penyakit ini sangat mudah, beberapa tips untuk anda:
1. Gunakan sepatu dan sandal yang nyaman, dan usahakan menggunakan kaos kaki yang menyerap keringat. Sehingga kaki anda tidak berkeringat.
2. Sehabis mandi, keringkan daerah kaki secara seksama (seringkali karena buru2 daerah kaki tidak di keringkan ^^).
3. Hati-hati dalam pinjam-meminjam kaos kaki dan sepatu. Ingat bahwa penyakit ini mudah menular dengan cepat.
4. Usahakan mencuci kaos kaki setiap hari, atau bila hendak digunakan kembali, jemur di bawah sinar matahari agar kaos kaki berada dalam kondisi kering dan tidak lembab.

Semoga bermanfaat...^^

Gambar diambil dari http://www.mupeg.com/images/Dermatology/info/tineapedis.jpg

22 Februari 2009

World Day of The Sick, Ponari dan Puyer

Di bulan februari ini, saya mohon maaf bila blog ini mungkin kurang ter'update dengan baik :D... Nah, selama bulan februari ini, saya mencatat setidaknya ada tiga kejadian yang menarik.

Tanggal 11 Februari 2009 kemarin dirayakan Hari Orang Sakit Sedunia (taukah anda?? :D)... Perayaan ini biasanya ditandai dengan misa dan doa bersama bagi seluruh orang sakit di dunia. Di Vatikan, paus mendoakan para anak-anak korban perang yang akhirnya menjadi cacat dan sakit.
"There are children injured in body and in mind, subsequent to conflicts and wars, and other innocent victims of the insensate hatred of adults. There are "street" children, who are deprived of the warmth of a family and left to themselves, and minors defiled by degenerate people who violate their innocence, causing them psychological damage that will mark them for the rest of their lives.....A very special greeting for you, dear children sick and suffering"
Sebuah pesan utama bagi kita semua untuk memperhatikan mereka yang sakit dan membutuhkan bantuan kita.

Selanjutnya, tentang Ponari. Mungkin kalo ditanya saat ini, sapa sih yang tidak kenal dengan Ponari?? Si dukun cilik 10 tahun yang menghebohkan dari Jombang. Dengan batu kuning ajaibnya, ia dikabarkan mampu menyembuhkan berbagai penyakit, dan ribuan orang bahkan rela antri hanya untuk mendapatkan air yang telah mendapatkan celupan batu sakti Ponari. Campur tangan MUI dan pemerintah daerah, sekaligus Kak Seto dalam masalah Ponari semakin menunjukkan bahwa masalah Ponari ini merupakan masalah yang kompleks.

Yang terakhir, polemik puyer. Masalah ini dikupas bolak-balik oleh salah satu stasiun TV swasta, dan menimbulkan berbagai komentar dari beberapa teman sejawat. Baik positif maupun negatif.

Apa yang bisa ditarik dari ketiga poin di atas?? Saya melihat bahwa hari-hari ini, dimana kesulitan ekonomi semakin membelit, pengangguran semakin banyak, dan berbagai kesulitan lain mendera Indonesia, maka kesadaran orang untuk berobat menjadi semakin kecil atas alasan ekonomi. Hal ini yang akhirnya mendorong banyak orang mencari alternatif pengobatan, salah satunya Ponari. Belum lagi masalah2 dalam sistem kesehatan nasional, pembiayaan asuransi kesehatan untuk semua, kualitas dokter, sampai masalah pemberian puyer, akan semakin memperkeruh kondisi kesehatan Indonesia.

Pengobatan Ponari, secara logika medis memang hanya menunjukkan kesembuhan secara psikologis. Bahkan MUI melarang dan IDI setempat sampai "menantang" pengobatan Ponari agar dilakukan di Rumah Sakit... Tapi, menurut saya, justru masalah ini harus menjadi alat bagi kita untuk menyadari bahwa ada "something wrong" dalam sistem kesehatan nasional. Cobalah para pemegang kebijakan melihat lagi implementasi Jamkesmas di lapangan. Coba lihat lagi apakah memang Jamkesmas sudah mencakup orang yang tepat. Dan masih banyak lagi masalah yang harus menjadi bahan permenungan kita semua.

Polemik puyer merupakan polemik yang cukup kompleks. Pro dan kontra terus-menerus tidak akan pernah ketemu, sampai ditetapkan suatu sistem yang mengatur. Pemberian bentuk sediaan obat jelas terkait dengan biaya pengobatan. Puyer di daerah (jangan bandingkan dengan Jakarta, dan dokter spesialis yaa....) masih merupakan bentuk sediaan yang murah. Puyer sesungguhnya merupakan bentuk sediaan yang paling tepat untuk anak, bila dibuat dengan benar. Di puskesmas, tidak semua obat tersedia dalam bentuk sirup. Dan bila puyer dilarang, lalu apakah benar pemberian berbagai obat dalam bentuk sirup sudah tepat (tepat dosis, tepat cara pemberian)???

Tulisan ini tidak bermaksud untuk menyalahkan salah satu pihak, namun saya hanya berharap semoga berbagai polemik Ponari dan puyer ini bisa selesai. Karena jelas kita semua pada intinya - sama seperti harapan pada hari orang sakit sedunia - ingin agar semua orang sakit, terutama anak-anak yang sakit, sembuh dengan baik. :D

10 Februari 2009

Epistaksis alias Mimisan

Perdarahan dari hidung atau yang disebut sebagai mimisan, cukup sering dijumpai dalam masyarakat. Dalam bahasa kedokteran, mimisan ini disebut sebagai epistaksis. Harus diingat bahwa epistaksis sendiri hanyalah sebuah tanda dari penyakit yang mendasari.

Beberapa penyebab epistaksis alias mimisan ini antara lain:
1. Trauma, (abis kepukul, ketonjok, jatuh, dll)
2. Pasca pemasangan alat kedokteran, (misalnya nasogastrik - selang makanan lewat hidung, dlL)
3. Iritasi atau akibat infeksi di hidung,
4. Kelainan faktor pembekuan atau trombosit - misalnya pada Demam Berdarah
5. Kerapuhan pembuluh darah - misalnya karena neoplasma atau tumor yang mengikis pembuluh darah
6. Hipertensi - sangat jarang terjadi
7. Kadangkala terdapat mimisan yang sulit dicari penyebabnya, sehingga tidak diketahui penyakit apa yang mendasarinya.

Menurut sumber perdarahan, epistaksis dibagi menjadi epistaksis anterior (di bagian depan) dan epistaksis posterior (di bagian belakang). Epistaksis anterior merupakan epistaksis yang paling sering dijumpai dan biasanya disebabkan karena pecahnya suatu anyaman pembuluh darah yang disebut Plexus Kiesselbach. Epistaksis posterior terjadi akibat pecahnya pembuluh darah di bagian belakang hidung. Kondisi epistaksis posterior biasanya menunjukkan tanda berupa mimisan yang terasa mengalir ke tenggorokan, dan bisa keluar lewat mulut.

Lalu, apa yang harus dikerjakan bila terjadi epistaksis?
1. Tetap tenang, jangan panik.
2. Jangan tengadahkan kepala, posisikan seperti biasa dan pencet daerah di atas kartilago (bingung??? ya, jadi raba hidung anda sampai bagian terasa keras (itu adalah tulang hidung), jadi yang dipencet tepat di bawah bagian keras itu ^.^)..
Catatan: penekanan akan menekan daerah pleksus Kiesselbach, sehingga sebagian besar mimisan akan berhenti setelah melakukan penekanan..
3. Bila terjadi akibat trauma, atau perdarahan tetap berlanjut atau terasa mengalir lewat mulut (curiga epistaksis posterior), segera ke dokter atau ke rumah sakit untuk diperiksa.

Dokter akan mencari penyebab yang mendasari epistaksis ini. Bila diperlukan akan dilakukan pemasangan tampon untuk menekan pembuluh darah, agar perdarahan berhenti. Obat-obatan antibiotik sistemik maupun topikal dapat diberikan untuk mengatasi infeksi. Selain itu, bila memang epistaksis tidak berhenti, pasien harus dirawat inap dan dapat digunakan cara-cara kauterisasi, ligasi pembuluh darah, maupun embolisasi.

Gambar pembuluh darah hidung diambil dari http://www.aafp.org/afp/20050115/305_f1.jpg

06 Februari 2009

Lawan Kanker dengan pH Darah

Ada sebuah e-mail masuk dan tulisan awalnya cukup menarik
"Dalam kondisi darah dengan pH basa, sel kanker tak bisa tumbuh, atau pun
berkembang. Bahkan sel kanker yg ada bakal menjadi mati sendirinya"
Penasaran dengan hal itu, saya mencoba mencari berbagai sumber artikel yang menghubungkan pH dengan kanker. pH atau derajat keasaman dalam tubuh kita selalu berada dalam kisaran yang tetap (7,35-7,45). Derajat keasaman sendiri berkisar antara 0 (sangat asam) sampai 14 (sangat basa) dengan nilai tengah berada di 7 (netral). Tubuh kita memang sedikit basa (karena sedikit di atas 7). Namun bila terjadi pergeseran nilai pH maka seluruh kondisi tubuh kita akan terganggu. Contohnya bila nilai pH turun menjadi 7 saja, maka sudah terjadi keadaan yang namanya asidosis. Kebalikannya terjadi yang namanya alkalosis.

Akibat asidosis dan alkalosis sangat buruk. Asidosis akan menyebabkan gangguan pernafasan, depresi susunan saraf pusat, koma, bahkan kematian. Alkalosis menyebabkan terangsangnya susunan saraf pusat, kejang-kejang, dan juga sampai kematian. Jadi dalam proses normal, apapun yang kita makan tidak akan berpengaruh banyak terhadap pH tubuh kita. Karena tubuh kita memiliki sistem yang mempertahankan derajat keasaman tubuh.

Oke, pernyataan di atas kemudian diikuti dengan pernyataan bahwa
"Bagaimana menjaga darah yang ber pH basa rendah adalah
langkah yang pertama untuk menghindari penyakit kanker."
Dari sudut pandang medis, penelitian secara in vitro memang menunjukkan bahwa kondisi alkalis (basa) memang tidak disukai oleh sel-sel kanker. Bahkan sel-sel kanker ini berkembang jauh lebih pesat pada kondisi yang asam. Mengapa demikian? Karena dalam kondisi asam, oksigen tidak dapat masuk ke sel dengan baik, enzim-enzim pun rusak, disertai gangguan sistem organ. Namun, belum ada penelitian terkontrol pada manusia bahwa makan makanan yang alkalis akan mampu mencegah sekaligus mengobati kanker.

Ada memang makanan-makanan tertentu yang mengandung tingkat alkalis yang tinggi, seperti semangka, nanas, mangga, alpukat, jeruk, asparagus, pepaya dll. Sedangkan makanan yang mengandung tingkat keasaman (asiditas) tinggi adalah alkohol, gula putih, kopi, tembakau, obat-obatan (sebagian besar obat), keju, kacang-kacangan tertentu, dsb. Tapi itu tidak berarti bahwa dengan makan makanan yang alkalis, lalu tubuh kita akan menjadi basa terus-menerus. Sistem kompensasi tubuh pasti akan mengembalikan tingkat keasaman tubuh kembali ke kisaran normal.

Jadi, bagaimana saran nya?? makan lah makanan yang seimbang. Tubuh telah diatur oleh Sang Pencipta memang berada di kisaran sedikit basa. Namun tidak ada makanan yang bisa mengubah pH darah menjadi lebih alkalis. Lagipula bila terlalu alkalis, kita akan mengalami gangguan dan bisa menyebabkan kematian. Keep healthy...:D

Sumber:
1. http://www.brighamandwomens.org/healtheweightforwomen/special_topics/AlkalineDietsAndCancer.pdf
2. http://drbenkim.com/ph-body-blood-foods-acid-alkaline.htm
3. http://www.rainbowminerals.net/Rust/rot_rust_tour2.html

4. http://www.rainbowminerals.net/Rust/rot_rust_tour5.html

Gambar diambil dari http://www.healingdaily.com/conditions/saliva-ph-test.jpg

02 Februari 2009

Kesehatan Untuk Semua

Penuhilah kebutuhan kesehatan warga negara dan Anda akan memenangi pemilu. Ya itulah kalimat pertama artikel opini Kompas hari ini yang dikarang oleh Sugeng Bahagijo. Sebuah kalimat yang bisa jadi memang benar. Masyarakat Indonesia kini terus-menerus menunggu konsep kesehatan yang paling baik dan tentunya terjangkau oleh semua warga negara. Mulai dari program Gakin, Askeskin, dan kini Jamkesmas, tampaknya program kesehatan Indonesia masih penuh dengan masalah.
Lima tahun pasca-Undang-Undang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) 2004, yang hendak menata ulang jaminan kesehatan, kita belum mendengar rencana para calon presiden untuk mempercepat pelaksanaan SJSN. Tujuh bulan menjelang pemilu presiden, kita juga belum melihat rencana kesehatan yang rinci dan kredibel, yang oleh pemilih dapat dinilai, didukung, atau ditolak. Nah, daripada banyak2 buat spanduk dan mengobral janji yang gak jelas, mending para presiden dan caleg berpikir tentang sitem jaminan nasional termasuk sistem asuransi kesehatan yang terbaik buat Indonesia.

Dari standar WHO, yakni anggaran kesehatan 15 persen, Indonesia baru menyediakan anggaran 2,8 persen dari seluruh APBN nya tahun 2009 (gila jauh banget). Sugeng lebih lanjut menyatakan "Bila harus memilih, mestinya kesehatan lebih utama ketimbang pendidikan yang meraup anggaran 20 persen." Saya pribadi mengatakan, keduanya harus seimbang. Beberapa hari terakhir, pendidikan memang sangat disorot, sehingga pemerintah akhirnya menaikkan anggaran pendidikannya sampai 20 persen. Namun, lagi-lagi kesehatan tidak dihiraukan. Muncul pertanyaan dalam benak saya, bila anak sakit dan tidak punya biaya berobat, lalu bisakan dia bersekolah dan mencapai prestasi yang optimal?? Begitu pula sebaliknya bila tingkat pendidikan rendah, apakah mereka akan peduli dengan kesehatan mereka?? Jadi semuanya musti berjalan beriringan.

Kebutuhan akan asuransi kesehatan yang mencakup semua warga Indonesia harus segera ditanggapi oleh pemerintah. Biaya kesehatan makin lama semakin mahal. Ketimpangan hak atas kesehatan akan berlanjut jika perubahan tidak dilakukan. Ketiadaan asuransi sosial menjadi sebab.

Kini layak ditunggu jawaban atas berbagai pertanyaan yang disebut oleh Sugeng "mengapa kita pelit dalam alokasi anggaran kesehatan. Apakah ini akan dipertahankan? Benarkah Jamkesnas akan dilanjutkan? Bagaimana dengan mereka yang tidak tercakup Jamkesnas?"

Semoga memang kesehatan untuk semua menjadi kenyataan di negeri Indonesia...
page counter
Free Web Counter



Powered by  MyPagerank.Net
KampungBlog.com - Kumpulan Blog-Blog Indonesia Blog Flux Directory Yuk.Ngeblog.web.id blogarama - the blog directory Health Blogs - BlogCatalog Blog Directory
Blog Search Engine Add to Technorati Favorites