Indonesia Sehat

Grab this Headline Animator

23 November 2009

Muktamar IDI 2009


Muktamar IDI ke-27 di Palembang telah berakhir. Muktamar yang berlangsung dari tanggal 19-22 November 2009 ini merupakan perhelatan akbar dokter-dokter se-Indonesia. Selain diisi dengan berbagai seminar, terdapat pula pameran alat-alat kesehatan, dan tentunya yang paling ditunggu-tunggu adalah pemilihan ketua umum IDI yang baru, serta pelantikan ketua IDI.

IDI memiliki proses pelantikan dan pemilihan ketua umum yang sedikit berbeda. Ketua umum yang baru telah terpilih saat periode sebelumnya (2006-2009) dan baru akan dilantik sekarang (2009-2012). Sedang pemilihan kali ini akan menentukan siapa ketua IDI periode (2012-2015).

Ketua IDI periode 2009-2012 dilantik pada hari Minggu subuh. Dan dia adalah dr. Prijo Sidipratomo, Sp Rad, seorang dokter spesialis radiologi dan staf pengajar FKUI/RSCM. Sedangkan ketua terpilih untuk periode 2012-2015 adalah Dr. Zaenal Abidin MHKes.

Terlepas dari hingar bingar perhelatan akbar Muktamar IDI, profesi dokter kini masih memerlukan banyak perbaikan. Kita harus mengakui, sistem kesehatan nasional masih memiliki banyak kekurangan, dan IDI sebagai kelompok profesi dokter lebih berperan serta untuk membantu menyempurnakan sistem kesehatan nasional kita.

Dalam beberapa tahun mendatang (2011), IDI akan meregistrasi ulang dokter-dokter untuk pertama kalinya. Ini merupakan sebuah usaha menjaga profesionalitas dan kompetensi dokter-dokter di Indonesia. Dengan begini juga diharapkan, para dokter terus mempertahankan proses belajar yang tidak mengenal kata henti (seumur hidup...woow ;p), dan memperbaiki citra dokter yang dalam beberapa waktu lalu, sempat tercoreng.

Maju terus IDI.. jaga nama baik profesi dokter, dan maju terus sistem kesehatan nasional...^^

12 November 2009

Lingkungan Sehat, Rakyat Sehat

Tanggal 12 November 2009 hari ini, merupakan peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-45. Depkes tahun ini mencanangkan tema "Lingkungan Sehat, Rakyat Sehat".

Dari tema yang diusung, Depkes lagi-lagi terus menekankan pentingnya promotif dan preventif dalam menjaga kesehatan. Rakyat diminta ikut berperan aktif menjaga kebersihan lingkungan, sekaligus mempromosikan cara hidup sehat. Cukupkah??

Pesan promotif dan preventif dari dulu terus digaungkan oleh Depkes dan para pejabat pemerintahan. Akan tetapi perbaikan sistem kesehatan nasional masih jauh dari yang diharapkan. Di daerah-daerah terpencil, masyarakat masih hidup dalam rumah yang tidak sehat. Jamban keluarga masih belum tersedia. Fasilitas air bersih pun juga masih sulit dijangkau.

Belum lagi permasalahan pembiayaan kesehatan yang terus-menerus jauh dari kata puas. Sistem Jamkesmas (Jaminan Kesehatan Masyarakat), yang sebelumnya Askeskin, juga belum memuaskan banyak pihak. Sistem asuransi kesehatan yang dimiliki Indonesia juga belum merangkul seluruh masyarakat. Padahal kita sungguh merindukan sistem asuransi seperti ini.

Menggratiskan biaya kesehatan 100% menurut saya bukan merupakan suatu tindakan yang mendidik. Orang akan lupa betapa mahalnya biaya kesehatan yang sesungguhnya, dan tidak mengherankan kalau tagihan Jamkesmas melonjak tinggi. Sistem asuransi kesehatan, dalam situasi seperti ini, akan sangat membantu. Membayar asuransi dalam jumlah tertentu, akan mendidik masyarakat dan menunjukkan bahwa pemeliharaan kesehatan tetap membutuhkan biaya. Di samping itu, sistem asuransi yang membayar tenaga kesehatan, juga akan mendorong dokter dan tenaga kesehatan lainnya untuk mengedepankan promotif dan preventif.

Kebijakan Menkes yang baru, tentang sistem kesehatan, dan terlebih lagi sistem pembayaran kesehatan kini masih ditunggu-tunggu oleh banyak pihak. Terlepas dari kontroversi pengangkatan beliau, kini masyarakat sekaligus para tenaga kesehatan menunggu kebijakan-kebijakan Menteri Kesehatan. Sudah 45 tahun berlalu, dan itu bukanlah waktu yang singkat. Kita harus mampu menciptakan suatu sistem kesehatan nasional yang merata bagi seluruh lapisan masyarakat... semoga^^

Selamat merayakan Hari Kesehatan Nasional, selamat memasuki Bulan Lingkungan Sehat.

06 November 2009

Malaria, Takut atau Waspada?

Apa yang menjadi pemikiran anda ketika anda ditugaskan ke daerah timur Indonesia seperti Papua?? Yap, salah satunya pasti mengenai penyakit yang emang terkenal, Malaria. Masalah ini juga sempat ditanyakan kepada saya ketika saya akan berangkat bertugas di Papua.

Banyak orang, termasuk juga dokter, merasa takut akan penyakit yang satu ini. Menurut data Profil Kesehatan Indonesia tahun 2005, AMI (Annual Malaria Incidence) tertinggi ada di Papua (208,82) diikuti NTT (100,49). Malaria memang terus-menerus menjadi salah satu masalah kesehatan di Indonesia, terutama Indonesia bagian timur.

Penyakit malaria merupakan penyakit yang disebabkan oleh parasit yang masuk ke dalam darah. Parasit Plasmodium tersebut, masuk melalui gigitan nyamuk dan kemudian berkembang biak dalam tubuh manusia. Nyamuk penggigit yang dapat menularkan malaria ada berbagai jenis, antara lain jenis Cullex dan Anopheles. Karateristiknya nyamuk-nyamuk tersebut biasa menggigit di sore sampai malam hari dan mereka berkembang biak di daerah-daerah berawa dan air-air tergenang.

Gejala-gejala malaria yang muncul antara lain:
1. Demam naik tinggi menggigil yang kemudian segera turun disertai keringat. Siklus demam ini berulang sesuai dengan karakteristik parasit yang masuk.
2. Muntah.
3. Diare.
4. Nyeri kepala dan persendian.
5. Pada malaria berat bahkan bisa menyebabkan penurunan kesadaran, sampai koma.

Lalu, apakah kita harus takut terhadap malaria??Mungkin yang lebih tepat adalah waspada. Setelah mengerti bagaimana penularan malaria, maka ada beberapa hal yang bisa kita persiapkan bila akan mengunjungi daerah endemis malaria:
1. Pelajari dengan baik daerah yang akan kita kunjungi.
2. Bersihkan daerah tempat tinggal kita dari tempat-tempat berkembang biaknya nyamuk, serta pasang kawat nyamuk.
3. Hindari gigitan nyamuk, baik menggunakan obat nyamuk maupun repellent.
4. Tidurlah menggunakan kelambu (panas sih emang^^, tapi daripada kena gigigtan nyamuk hehehe).
5. Minum obat profilaksis malaria (pencegahan).
6. Segera periksa ke tempat-tempat seperti RS atau Puskesmas apabila anda curiga anda terinfeksi malaria.

The good physician treats the disease; the great physician treats the patient who has the disease. (William Osler)
page counter
Free Web Counter



Powered by  MyPagerank.Net
KampungBlog.com - Kumpulan Blog-Blog Indonesia Blog Flux Directory Yuk.Ngeblog.web.id blogarama - the blog directory Health Blogs - BlogCatalog Blog Directory
Blog Search Engine Add to Technorati Favorites