Batuk tampaknya merupakan keluhan umum yang sangat sering dijumpai. Tapi kalo batuk darah, urusannya menjadi lain. Batuk darah, artinya adanya pengeluaran darah yang berasal dari saluran pernafasan. Berbeda dengan muntah darah, batuk darah akan keluar bersama riak (bukan bersama makanan). Darah yang berasal dari saluran pernafasan biasanya cenderung lebih segar, karena darah dari saluran pencernaan (alias muntah darah) biasanya akan terkontaminasi dengan asam lambung sehingga menjadi lebih gelap.
Batuk darah, meski cuman sedikitpun, bisa menunjukkan adanya suatu kelainan yang berat. Dua kondisi yang paling sering menyebabkan batuk darah adalah inflamasi (termasuk infeksi, diantaranya paling sering adalah TB) dan keganasan (tumor paru primer maupun metastasis tumor).
Dengan pemeriksaan fisik dan penunjang, penyebab batuk darah harus segera diketahui. Selama penyebab tersebut tidak dihilangkan, maka resiko munculnya batuk berdarah lagi, masih sangat tinggi. Penanganan pertama batuk darah adalah penghentian perdarahan serta pencegahan batuk. Jaga kebersihan udara di sekitar penderita, termasuk tempat tidur, dan rumah. Berikan ventilasi dan sinar matahari agar penderita dapat bernafas dengan segar, sehingga diharapkan tidak batuk lagi. Selain itu, pemberian terapi obat-obatan biasanya pertama kali juga ditujukan untuk mencegah batuk dan menghentikan perdarahan.
Batuk darah yang masif alias banyak (>200 cc atau lebih dari satu gelas belimbing) dapat mengganggu saluran pernafasan dan merupakan indikasi untuk segera ke rumah sakit. Kondisi ini membahayakan karena gumpalan darah dapat menyumbat saluran pernafasan, dan menimbulkan kematian.
(Gambar diambil dari http://www.home-remedies.br-pt.net/Cough.php)
23 Desember 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
nah kalo bersin mengeluarkan darah macam mana >>>??
Posting Komentar