Indonesia Sehat

Grab this Headline Animator

28 November 2008

Nyeri Dada - Jantung an??

Hmm, sebenernya saya cukup bingung mencari topik apa untuk ditulis hari ini, hehe. Berhubung hari ini mau pergi, jadi buru-buru, maka saya mengingat, menimbang, dan memutuskan (halaahh....) untuk menulis tentang penyakit jantung..

Hm, cakupan penyakit jantung sangat luas, maka saya mo mencoba membahas tentang gejala-gejala penyakit jantung. Menurut Kompas hari ini, di Cina, tiap 15 detik satu orang lho mati karena penyakit jantung pembuluh (alias CVD-CardioVascular Disease). Terus pertanyaannya di Indonesia berapa ya??? hehehe....

Nah, kapan sih kita mencurigai adanya penyakit jantung??? Penyakit jantung, terutama penyakit jantung iskemia (alias jantungnya kekurangan pasokan darah, akibat penyempitan pembuluh darah - aterosklerosis) biasa ditandai dengan nyeri dada (ya iya lah, jantung kan di dada, bukan di kaki.... :D). Nyeri dada khas nya berupa nyeri seperti di tekan, di peras, ditimpa benda berat di dada, kadang bisa menjalar ke bahu kiri, lengan kiri, sampe kadang bisa ke muka, dagu, dan leher. Nyeri berlangsung kira-kira 2-5 menit. Bisa sifatnya makin berat, atau intensitasnya tetap-tetap saja.

Selain nyeri, biasanya diikuti juga dengan rasa tidak enak di badan, sesak nafas, keringat dingin, dan mual... Gejala-gejala lain ini sering mengaburkan nyeri dada yang sebenarnya lebih dominan.

Kadang kala penyakit jantung yang sudah bersifat kongestif (artinya ada sumbatan aliran darah tubuh, gara2 si jantung yang berfungsi sebagai pompa mulai ngadat...) bisa ditandai juga dengan rasa penuh di perut, dan bengkak di kaki...

Penyakit jantung ini harus benar-benar dikenali. Istilah angin duduk seringkali terdengar di masyarakat. Kenapa angin duduk?? Konon katanya tiba-tiba lagi duduk pas mungkin di kerokin (karena mengeluh gak enak badan-red), atau gimana lalu mati. Kondisi harus sebisa mungkin di hindari. Bawa ke dokter, periksakan....

Dengan bantuan berbagai alat penunjang dan laboratorium (seperti EKG dan echocardiografi), kita bisa mendeteksi penyakit jantung, kalo bisa sedini mungkin, sebelum ada otot jantung yang keburu ngadat (alias mati-red).

Ilmu teknologi di Indonesia udah cukup maju. Kondisi-kondisi penyakit jantung kini sudah bisa ditanganai dengan berbagai cara, mulai dari balooning, stent, sampe sel punca (alias stem cell-red). Jadi, nyeri dada jangan dianggap remeh, kenali segera tanda-tanda adanya penyakit jantung agar bisa segera didiagnosis dini, dan ditangani dini....

27 November 2008

Rabies - Penyakit Anjing Gila

Tadi pagi abis baca koran Kompas dengan judul "Bersatulah Bupati untuk Tangani Rabies". Jadi sekarang saya mo mencoba membahas rabies.

Penyakit ini disebabkan oleh virus rabies yang masuk ke manusia harus melalui hewan mamalia (jadi bukan cuman anjing). Terbanyak memang ditularkan oleh anjing, tapi hewan lain seperti serigala, bajing, bahkan kelelawar ternyata juga bisa menularkan virus ini ke manusia.

Yang bahaya, penyakit ini sangat berat dan sering menimbulkan kematian. Terbukti di Kompas disebutkan "sejak tahun 1997, virus rabies telah membunuh 200 orang". Bukan jumlah yang sedikit kan??

Setelah digigit oleh anjing (atau hewan apapun yang membawa virus rabies), dalam waktu beberapa minggu sampai beberapa bulan, akan muncul gejala-gejala seperti flu, badan gak enak, demam, nyeri kepala, dll. Selanjutnya gejala akan diikuti dengan halusinasi, penurunan kesadaran, hiperaktif, kejang, ngiler terus (yah kayak gila gitu deh....). Dalam waktu seminggu setelah itu, penderita rabies akan mengalami koma, gangguan jantung, gangguan nafas, dan akhirnya kematian.

Melihat gejala yang mengerikan itu, bener banget apa yang disebutkan Kompas (sesuai juga dengan pepatah), bahwa pencegahan itu lebih penting daripada pengobatan. Rabies sebenarnya mudah sekali dicegah. Vaksinasi rabies terhadap anjing, sudah mulai dilakukan semenjak tahun 1960-an di Amerika (wooww, udah lama banget...), dan ini sudah terbukti mengurangi kejadian rabies secara bermakna.

Miris memang melihat kondisi di Indonesia, dimana beberapa daerah masih mengalami endemisitas rabies. Kesadaran si pemilik binatang (terutama anjing) dan dinas kesehatan yang terkait harus bahu-membahu memberantas penyakit rabies ini. Biar anjing sehat, manusianya juga sehat!!!

26 November 2008

Lupus Eritematosus Sistemik - Penyakit dengan 1001 wajah

Lupus... Penyakit dengan 1001 wajah (banyak amat yaa??!!), ya istilah ini diberikan kepada penyakit ini karena memiliki berbagai gejala yang berbeda-beda. Sehingga seringkali penyakit ini sulit dikenali dan didiagnosis.

Lupus merupakan suatu penyakit karena kelainan sistem pertahanan tubuh. Pertahanan tubuh yang seharusnya melindungi, kini malahan menyerang tubuh kita sendiri. Penyebabnya, sampai saat ini diduga kuat adalah kelainan genetik (dengan beberapa gen, yang saya kira tidak perlu dijelaskan disini :D)...

Gejala penyakit ini begitu banyak, karena memang sistem imun (pertahanan tubuh) kita menyerang berbagai organ. Ada 11 kriteria diagnosis untuk LES ini.

1. Malar rash, artinya adanya bercak kemerahan di kulit, yang sangat khas adalah bentuk kupu-kupu (butterfly rash) di muka penderita LES (gambar diambil dari www.nucleusinc.com).

2. Discoid rash, disni ada bentuk jaringan parut kemerahan yang timbul, dan meninggi daripada kulit disekitarnya.

3. Fotosensitivitas, biasanya penderita LES mengalami keluhan-keluhan keluarnya kemerahan ketika terpapar dengan sinar ultraviolet dari matahari

4. Luka/sariawan di mulut

5. Nyeri sendi yang melibatkan lebih dari 1 sendi, bisa disertai pembengkakan di sendi.

6. Serositis, yakni adanya peradangan pada selubung jantung atau selubung paru-paru sesuai dengan pemeriksaan dokter

7. Gangguan ginjal. Kelainan pada ginjal merupakan kelainan yang sering menyebabkan kematian. Gagal ginjal dapat terjadi pada penderita LES, oleh karenanya deteksi dini penyakit LES harus disertai dengan pemeriksaan air seni, untuk segera mendeteksi kelainan pada ginjal.

8. Gangguan darah. Biasanya berupa anemia

9. Gangguan neurologi, bisa berupa kejang atau gangguan kejiwaan lain.

10. Gangguan imunologis, yang dibuktikan lewat pemeriksaan darah

11. Antibodi antinuklear atau ANA. Pemeriksaan ini yang seringkali digunakan untuk menegakkan diagnosis LES.

Penyakit LES sampai saat ini tidak dapat diobati. Kita hanya dapat mengontrol dan mengendalikan serangan dengan cara ya menurunkan aktivitas sistem pertahanan tubuh yang berlebihan.

Ingat, penyakit ini bisa berbahaya bila memang tidak diobati dan dikontrol. Segera kontrol ke dokter atau rumah sakit bila memang memiliki tanda-tanda di atas.

25 November 2008

Demam Berdarah Dengue

Hii, selamat datang di Indonesia Sehat...

Hm, kenapa Indonesia Sehat? ya karena para petinggi kita di dinas kesehatan itu mencanangkan Indonesia Sehat tahun 2010.. Lalu mampukah?? yah, semoga... dan semoga blog ini bisa membantu dalam mencapai target itu, tapiii, kalo nanti mundur tahunnya (hehehe....) yah, setidaknya blog ini tidak mencantumkan tahun (:D)...

Saya, mau mencoba memulai blog ini dengan tulisan demam berdarah. Ya, alias DB. Penyakit yang memang sudah sangat dikenal luas (gimana enggak, tiap musim ujan kayak sekarang ini, kasus-kasus DB langsung meningkat). Percaya ato gak, penyakit ini sebenernya udah ada semenjak abad ke-18 (sampe sekarang belum bisa diberantas....), jadi seharusnya kita udah sangat paham banget tentang gejala dan tanda, serta mungkin penanganan pertama nya.

Sekedar pengetahuan aja, demam berdarah disebabkan oleh virus Dengue (ada 4 tipe virus DEN) yang masuk ke tubuh manusia lewat nyamuk belang-belang item putih (baca Aedes aegypti-red). Gak perlu lama-lama, masa inkubasi virus cuman perlu 4-7 hari, terus gejala-gejalanya udah bisa terlihat.

Sampai saat ini teori yang masih banyak dianut dalam patofisiologi (proses terjadinya penyakit-red) adalah teori infeksi sekunder dan teori imun. Intinya adalah masuknya virus menyebabkan antibodi (sistem pertahanan tubuh-red) kita mengaktifkan berbagai sistem yang berujung dengan kebocoran pembuluh darah dan perdarahan. Kalo kondisi ini terus menerus berlangsung, akan berujung pada syok dan kematian.

Jadi demam berdarah dengue ditandai dengan gejala (sesuai dengan pedoman Dirjen PPM & PLP th. 2006):
1. Demam tinggi, 2-7 hari tanpa sebab yang jelas
2. Adanya perdarahan (bisa bintik2 dikulit, mimisan, berak darah, muntah darah, dan semua yang ada darahnya)
3. Pembesaran hati
4. Syok, yakni adanya penurunan kesadaran, gelisah, kaki tangan dingin, tensi turun, nadi cepat

Sedangkan hasil pemeriksaan lab yang penting:
1. Penurunan jumlah trombosit (<100.000)
2. Adanya kebocoran plasma, bisa dilihat dari kadar hematokritnya.

Ingat DB sangat berbahaya kira-kira pada hari ke3-5 demam. Pada saat-saat itulah, trombosit mencapai kadar paling rendah, dan perdarahan makin menjadi-jadi. Bila sampai terjadi syok dan perdarahan hebat, maka DB sangat sulit untuk ditangani.

Tetap, pencegahan merupakan langkah yang paling baik.. Pedoman 3M (dulu, sekarang 3M plus) masih harus diingat. Menguras, Mengubur, dan Menutup tempat penampungan air harus terus dilakukan. Penyemprotan hanya akan membasmi nyamuk secara sementara, sedangkan tindakan pencegahan 3M inilah yang paling efektif membunuh nyamuk (ya, kalo nyamuknya gak ada, virusnya gak bisa masuk ke tubuh manusia kan??)

Yang terakhir, waspada demam berdarah (terutama di musim-musim penghujan ini). Ingat tanda-tanda bahaya, demam hari 3-5, penurunan kesadaran, gelisah, kaki-tangan dingin, dan ada tanda perdarahan, harus segera dibawa dan dirawat di rumah sakit. Seperti iklan-iklan di TV, obat penurun panas dapat diberikan untuk penanganan pertama di rumah, plus saran saya berikan banyak cairan, minum yang banyak deh... Tapi kalo udah sampe ada tanda bahaya, mending jangan coba2 merawat sendiri di rumah.

Moga2, info ini bermanfaat. Ayo kita cegah demam berdarah dengan menjaga kebersihan lingkungan kita.
page counter
Free Web Counter



Powered by  MyPagerank.Net
KampungBlog.com - Kumpulan Blog-Blog Indonesia Blog Flux Directory Yuk.Ngeblog.web.id blogarama - the blog directory Health Blogs - BlogCatalog Blog Directory
Blog Search Engine Add to Technorati Favorites