Indonesia Sehat

Grab this Headline Animator

28 Januari 2009

Program Berobat Gratis

Tanggal 27 Januari 2009, warga Sumatera Selatan boleh bergembira, pasalnya, kini di kabupaten/kota Sumatera Selatan telah diberlakukan Jamsoskes (Jaminan Sosial Kesehatan) yang seluruh dananya diambil dari APBD Sumatera Selatan. Dengan proyek ini, kini setiap warga kabupaten/kota Sumatera Selatan dapat menikmati program berobat gratis di seluruh puskesmas dan rumah sakit di Palembang, bahkan bisa sampai di rujuk di Jakarta.

Bukan sebuah program yang sederhana. Dan tentunya membutuhkan partisipasi semua pihak. Salut memang kepada Alex Noerdin (Gubernur Sumsel) yang mampu mewujudkan janjinya memberikan pengobatan gratis bagi seluruh rakyat Sumsel. Kini setelah dimulai, permasalahan selanjutnya adalah mempertahankan proyek ini sekaligus memantau jalannya proyek agar pengobatan gratis sungguh-sungguh dapat dinikmati oleh rakyat.

Berbagai masalah pun muncul. Setelah diberlakukan, pasti pertama-tama akan terjadi lonjakan pasien di seluruh puskesmas dan rumah sakit. Siapkah puskesmas dan rumah sakit menampung dan melayani lonjakan tersebut?? Hal ini patut kita tunggu, bagaimana pemprov Sumsel mengatasi masalah keterbatasan sumber daya ini. Sebagai gambaran, ketika pertama proyek Askin (dahulu) diberlakukan, puskesmas di daerah kebanjiran pasien, padahal jumlah dokter terbatas.

Selanjutnya pemantauan merupakan masalah yang paling sulit. Ketakutan penurunan kualitas pelayanan memang pasti muncul. Dari kompas.com "Juhar (38), warga Sukomoro, mengatakan, kesehatan gratis jangan hanya sekadar janji. Menurut Juhar, pelayanan untuk pasien asuransi kesehatan berbeda dengan pelayanan untuk pasien yang membayar penuh. ”Kalau berobat gratis, kadang kita disepelekan,” kata Juhar." Kata-kata "kadang kita disepelekan" seharusnya tidak lagi muncul. Meski berobat gratis, mereka juga layak mendapatkan kualitas pelayanan yang optimal.

Anggran untuk program ini berjumlah Rp. 240 miliar. Dengan hitung-hitungan asumsi jumlah penduduk sekitar 8,5 juta, maka setiap warga mendapat "jatah" berobat yang tidak banyak. Cukupkah??? Apakah pemerintah siap memberikan dana tambahan bila jumlah uang tersebut kurang?? Jangan sampai seperti proyek yang sudah-sudah dan terjadi keterlambatan pengiriman dana ke rumah sakit, sehingga terjadi gangguan dalam pelayanan, karena rumah sakit merasa tidak dibayar.

Terlepas dari itu semua, ucapan selamat dan salut patut diberikan kepada pemerintah Sumsel. Setidaknya proyek ini berani dimulai. Seperti kata menkes, diharapkan wilayah lain pun mencoba menerapkan proyek yang sama, sehingga pengobatan gratis dapat dinikmati oleh semua penduduk Indonesia. Tidak salah memang MURI memberikan penghargaan bagi proyek ini. Ini memang proyek yang harus kita dukung, sekaligus kita awasi. Sekali lagi, selamat menikmati proyek berobat gratis bagi seluruh warga Sumsel.

(Gambar diambil dari http://www.kompas.com/data/photo/2009/01/27/211127p.jpg)

27 Januari 2009

Hari Lepra Sedunia - World Leprosy Day

Tahukah anda, dibalik gegap gempita perayaan tahun baru Imlek tanggal 26 Januari 2009 kemarin, di seluruh dunia juga merayakan hari Lepra sedunia pada tanggal 25 Januari 2009?? Hari Lepra sedunia dirayakan untuk ke-56 kalinya dan sampai hari ini, Lepra masih merupakan salah satu masalah kesehatan dunia yang belum bisa hilang dari muka bumi ini. Setiap tahunnya tercatat ratusan ribu kasus lepra baru di seluruh dunia. Menurut kalkulasi WHO, pada tahun 2007 saja terdapat 254.525 kasus lepra baru. Di Indonesia sendiri, menurut kompas.com, tiap tahunnya terdapat 20.000 kasus baru, dan merupakan negara ketiga terbanyak setelah India dan Brazil. (Dan, tahukah anda bahwa lepra seringkali dikaitkan dengan kemiskinan, sehingga kalo Indonesia berada di peringkat ketiga, lalu???)

Lepra merupakan suatu infeksi kronik yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium leprae yang menyerang saraf tepi dan kemudian menimbulkan suatu kelainan kulit. Gejala-gejala khas lepra adalah:
1. Muncul gambaran kulit yang lebih putih (hipopigmentasi) bersisik, yang tidak gatal dan lama-lama meluas.
2. Pada lesi tersebut terjadi baal (tidak terasa) atau secara medis disebut anestesi. Hal ini menandakan bahwa kuman telah menyerang saraf tepi
3. Gejala yang berat mencakup kerontokan rambut, kekakuan sendi, putusnya jari-jari sampai timbulnya luka-luka (ulkus) akibat kusta. Untungnya kondisi kusta yang berat sudah jarang ditemui akibat majunya ilmu kedokteran.
4. Apabila terdapat gejala yang mengarah ke kusta, maka dokter akan melakukan pemeriksaan untuk mencari kuman mikobakterium tersebut dengan suatu pengecatan basil tahan asam.
5. Dapat pula disertai pembengkakan saraf tepi maupun cabang-cabang saraf tepi.

Lepra ditularkan akibat kontak dari manusia-ke-manusia. Tapi dengan pengobatan yang cukup penularan dapat dicegah. Seiring dengan kemajuan dunia medis, kusta tidak lagi menjadi penyakit yang mematikan dan mudah menyebar. Akan tetapi, permasalahan lain menjadikan penyakit ini menjadi lebih sulit ditangani.

Selain masalah kemiskinan, masalah stigma masyarakat masih terus menghantui penyakit ini. Masih banyak orang yang beranggapan bahwa kusta merupakan penyakit akibat kutukan dan kemudian terjadi diskriminasi sosial, sehingga para penderita kusta terlambat mendapatkan pengobatan. Jangan takut, kusta dapat disembuhkan!!

Selamat Tahun Baru Imlek 2560, dan Selamat Hari Kusta Sedunia. Mari kita jadikan dunia kita menjadi lebih sehat sebagai tempat tinggal untuk semua.

22 Januari 2009

Kurangi Polusi Udara = Hidup Lebih Lama

Semenjak proses industrialisasi dan teknologi mengisi kehidupan kita, kondisi udara di bumi menurun drastis. Lihat saja negara China yang memiliki pertumbuhan ekonomi yang luar biasa, ternyata juga memiliki pertumbuhan polusi udara yang luar biasa. Indonesia sendiri, telah kita rasakan, memiliki kualitas udara yang buruk.

Pada tahun 2006, pernah ada penelitian di Harvard dan dipublikasi di American Journal of Respiratory and Critical Care Medicine, bahwa mengurangi polusi udara akan mampu memperpanjang harapan hidup suatu daerah. Penelitian terbaru yang dipublikasi di New England Journal of Medicine, disebutkan bahwa di Amerika, umur harapan hidup bertambah 4,8 bulan setelah mereka mampu menurunkan kadar polusi udara di negara tersebut.

Para peneliti menyebutkan bahwa polutan udara - senyawa kimiawi dari berbagai sumber, debu, dan asap rokok merupakan polutan yang akan berkumpul di dalam paru-paru dan sering menyebabkan penyakit, antara lain penyakit paru-paru, penyakit jantung, dan stroke.

Merokok sendiri telah diketahui sebagai penyebab kanker paru-paru yang utama. Penelitian terbaru yang dipublikasi di BMC Cancer, juga pada akhirnya menyimpulkan adanya hubungan antara merokok dan peningkatan kematian akibat kanker, terutama kanker paru-paru.

Akhir-akhir ini, marak sekali pembicaraan tentang fatwa haram merokok yang akan dikeluarkan MUI. Selain itu ada pula peraturan pemerintah Jakarta yang mulai melarang merokok di tempat-tempat umum. Terlepas dari fatwa MUI, aturan larangan merokok merupakan kebijakan yang, menurut saya, baik. Usaha pemerintah untuk menurunkan kadar polusi udara di Indonesia patut didukung. Amerika sendiri telah mulai mencoba mengurangi polusi udara mulai tahun 1970, saat diberlakukan Clean Air Act. (yah, kita terlambat hampir 40 tahun :D), dan mereka kini telah merasakan hasilnya berupa peningkatan umur harapan hidup.

Jadi, anda mau hidup lebih lama?? Mulai lah bersahabat dengan udara, stop merokok, dan gunakan bahan bakar ramah lingkungan, dan kurangi polusi udara. Pemerintah juga harus mengeluarkan kebijakan yang ramah lingkungan, sebelum akhirnya kita menjadi korban dari kemarahan lingkungan itu sendiri...

(Gambar diambil dari http://www.physorg.com/newman/gfx/news/hongkongseen.jpg)

21 Januari 2009

Memori - Kemampuan Otak yang Luar Biasa

Daya ingat alias memori merupakan salah satu kemampuan otak kita yang sangat penting. Bayangkan jika anda, tiba-tiba tidak ingat siapa ayah atau ibu anda? Tiba-tiba lupa alamat rumah anda? Bahkan lebih parah lagi bagaimana jika anda kemudian lupa diri? (hehehe....). Otak yang hanya berberat kurang lebih 3 pon ini, ternyata memiliki kemampuan memori yang luar biasa. Bahkan mungkin daya ingat sebuah otak lebih hebat daripada prosesor komputer manapun.

Pada prinsipnya memori atau daya ingat merupakan suatu proses yang mencakup penyimpanan ingatan dan pengambilan kembali ingatan tersebut. Segala hal pengalaman yang kita alami melalui panca indera kita akan di "save" ke dalam "hard disk" otak. Ada dua jenis pengalaman itu, yang kemudian membagi memori menjadi memori fakta dan memori keterampilan (skill). Pengalaman belajar, mengerti segala sesuatu hal berupa fakta-fakta merupakan daya ingat atau memori fakta. Contohnya adalah bagaimana kita mengingat siapa presiden pertama kita? Ingatkah kita akan rumus-rumus matematika? dsb. Sedangkan memori skill atau keterampilan, adalah daya ingat yang terjadi karena latihan terus-menerus, misalnya bagaimana anda membuat kue dan memasak? Bagaimana seorang montir mampu memperbaiki mobil dengan cepat?

Berdasarkan jangka waktu, ada 2 tipe memori. Jangka pendek, dan jangka panjang. Tentunya kedua tipe ini mudah anda tebak. Ya, jangka pendek adalah memori yang terus menerus ter'update' dan hanya bertahan paling sampai beberapa jam. Sedangkan memori jangka panjang, ini merupakan daya ingat yang sepertinya tanpa batas. Anda tidak lupa dengan nama anda kan sampai sekarang??

Lalu dimana sih semua itu disimpan? Hipokampus, corpus amygdala, cortex prefrontal, striatum, merupakan tempat-tempat yang disebut-sebut sebagai tempat daya ingat kita. Sampai muncul suatu istilah 'engram'. Engram merupakan hipotesis yang diperkenalkan oleh Richard Semon dan Karl Lashley pada tahun 1990-an, dan sampai saat ini masih belum sepenuhnya dimengerti. Hipotesis tersebut berusaha menggambarkan atau memetakan unit-unit daya ingat ke dalam bagian otak sebagai suatu perubahan biokimiawi dan biofisika.

Ya, tinggalkan sejenak mengenai itu semua. Kini banyak orang berlomba-lomba memaksimalkan kemampuan mengingat. Prinsipnya adalah mengubah memori jangka pendek menjadi jangka panjang atau yang disebut konsolidasi. Mengapa demikian? Karena memori jangka panjang merupakan daya ingat yang luar biasa, dan tidak mudah dilupakan.

Proses konsolidasi sendiri memakan waktu dari beberapa menit sampai beberapa jam, dan sangat dipengaruhi berbagai faktor. Beberapa faktor tersebut:
1. Keadaan emosional. Contohnya dapat dilihat saat anda sedang mempelajari suatu bahan yang anda sukai dibandingkan dengan bahan yang tidak anda sukai. Tentu lebih mudah mengingat bahan-bahan yang anda sukai bukan?
2. Mengulang-ulang. Mengulang sesuatu hal yang sama, akan memudahkan mengingat. Maka cobalah gunakan terus otak anda, sehingga daya ingat otak anda tetap terasah.
3. Penggabungan ingatan baru dan ingatan lama. Apabila kita mempelajari sesuatu hal baru yang menyerupai ingatan lama kita, akan jauh lebih mudah dan lebih cepat. Ini yang menjadi dasar sistem mnemonic (singkatan). Dengan menghubungkan singkatan yang familier dengan kita, kita mampu mengingat lebih banyak hal.
4. Memori otomatis. Kita kadangkala mampu mengingat sesuatu hal secara otomatis, tanpa kita sadari. Misalnya, dengan otomatis (tanpa sadar penuh) kita tiba-tiba mengingat "bukankah kemarin kamu juga memakai baju yang sama??"

Memang memahami daya ingat manusia tidaklah mudah. Kompleksitasnya sebanding dengan kemampuan daya ingat itu sendiri yang LUAR BIASA!!!

Sumber:
1. Elaine N.M, Human Anatomy and Physiology
2. Frederic H.M., Fundamentals of Anatomy and Physiology
3. http://en.wikipedia.org/wiki/Engram
4. Guyton, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran

(Gambar diambil dari http://www.mymanmitt.com/mitt-romney/uploaded_images/brain-763982.jpg)

20 Januari 2009

Daftar Sekretariat ATLS Regional Se-Indonesia

Para teman sejawat dokter dan mahasiswa fakultas kedokteran yang berminat ingin mengikuti pelatihan ATLS, berikut adalah daftar sekretariat ATLS se-Indonesia, silakan menghubungi di daerah yang terdekat.

Jakarta:
Pusdiklat ATLS Indonesia, (021)-85918122, CP: Tetty, Citra

Jawa Timur:
RS. Dr. Soetomo Sby, (031)-5024972, CP: Mamiek (0816 526 558)
RS. Dr. Saiful Anwar Mlg, (0341)-316068, CP: Wisnandari (08123 503029)

Jawa Tengah - Jogja:
RS. Dr. Sardjito Jgj, (0274)-581333, CP: Mimin (08122 7200 56)
RS. Dr. Moewardi Solo, (0271)-664053, CP: Hartini (0815 671 8844)
RS. Dr. Karyadi Smg, (024)-8413305, CP: Dwi (0815 664 6479)

Jawa Barat:
RS. Dr. Hasan Sadikin Bdg, (022)-2034574, CP: Aah (0812 207 1921)

Bali:
RS. Sanglah Dps (0361)-257398, CP: Tjaho (0813 387 50054)

Sumatra:
RSU H. Adam Malik Medan (061)-8361418, CP: Didi (0813 763 19853)
RS. Dr. Moch Husein Palembang (0711)-703874, CP: Eta (0813 6717 6567)
RS. RD. Mattaher Jambi (0741)-667698
RS. Dr. M. Djamil Padang (0751)-30706
RSUD Achmad Muchtar Bukittinggi (0752)-21322

NAD:
RSU Dr. Zainoel Abidin Banda Aceh (0651)-23904, CP: Mirna (0852 770 33877)

Kalimantan:
RSU Dr. Kanujoso D. Balikpapan (0542)-873901, ext 1013, CP: Hasma (0816 200 238)
RS. Ulin Banjarmasin (0511)-3264965, CP: Ulfa (0813 497 14912)
RS. Dr. Soedarso Pontianak (0561)-737701

Sulawesi:
RS. Dr. Wahidin S. Makassar (0411)-580110, CP: Fifi (0812 424 3654)

19 Januari 2009

Kejang Demam

Kejang Demam, atau dalam bahasa awam sering disebut sebagai step, merupakan suatu bangkitan kejang yang terjadi karena kenaikan suhu tubuh (alias demam) dan merupakan suatu proses ekstrakranium (alias tanpa adanya kelainan di otak). Secara sederhana, sesuai dengan namanya, kejang demam artinya kejang saat demam. Biasanya pada kondisi demam yang sangat tinggi (per rektal 38oC atau lebih), maka anak-anak akan mudah mengalami kejang.

Kenapa anak-anak? Ya, secara statistik anak-anak usia 6 bulan sampai 5 tahun, merupakan usia yang paling rentan terkena kejang demam. Sedangkan di luar usia tersebut, kemungkinan-kemungkinan lain lebih sering terjadi, misalnya infeksi otak dll.

Dalam medis, terdapat dua tipe kejang demam. Kejang demam sederhana, memiliki ciri-ciri kejang berlangsung singkat (kurang dari 15 menit), biasanya seluruh tubuh dan berhenti sendiri, serta tidak berulang dalam waktu 24 jam. Di luar poin-poin tersebut, kejang akan dimasukkan ke dalam kategori kejang demam kompleks.

Beberapa tips bagi orang tua di rumah:
1. Hindari kondisi demam yang terlalu tinggi, berikan obat penurun panas, dan selalu siapkan termometer pribadi di rumah. Sehingga anda dapat segera membawa anak anda bila panas tidak turun atau terlalu tinggi.
2. Bila terjadi kejang, jangan panik dan tetaplah tenang.
3. Kendorkan pakaian anak, miringkan kepala agar bila anak muntah atau mengeluarkan lendir, dapat segera di seka dan dikeluarkan (mencegah aspirasi).
4. Siapkan atau berikan diazepam rektal, untuk dosis mudahnya, 5 mg pada anak berat badan <10>=10 kg.
5. Segera bawa ke rumah sakit, apalagi bila kejang tidak berhenti setelah pemberian diazepam rektal.

Pada musim hujan sekarang ini, anak-anak mudah terkena penyakit dan mengakibatkan demam. Tetap waspada akan kejadian kejang demam. Meski memang belum ada laporan kematian akibat kejang demam, namun kejang yang lama dan tidak berhenti dapat menimbulkan kelainan otak. Semoga bermanfaat..

(Gambar diambil dari http://health.indiamart.com/kidshealth/illness/fever.html)

14 Januari 2009

Penelitian Epidemiologis Terbesar

Di Amerika Serikat, kemarin, baru dimulai suatu penelitian epidemiologis, yang diklaim terbesar. National Children's Study, nama penelitian tersebut, ingin mencoba meneliti sekitar 100.000 (wow jumlah yang besar!!) anak-anak dari seluruh daerah di AS. Seperti yang diberitakan Yahoo! News tgl 13 Januari kemarin, sampel penelitian diikuti dimulai dari anak-anak yang masih direncanakan (alias ibu-ibu yang berencana ingin memiliki anak) sampai mereka berusia 21 tahun.

Tujuan penelitian ini untuk mencari efek atau dampak lingkungan terhadap perkembang si anak. Beberapa poin penyakit, seperti asma, autisme, defek lahir, dan beberapa kelainan lain dicurigai dipengaruhi oleh efek lingkungan, mulai dari saat pembuahan. Sehingga diharapkan penelitian ini mampu menjelaskan dampak lingkungan terhadap kelainan-kelainan tersebut. Penelitian ini tidak main-main, dan telah direncanakan semenjak 8 tahun yang lalu.

Kita di Indonesia, sungguh berharap dapat belajar banyak dari hasil penelitian ini. Meskipun memiliki lingkungan yang berbeda, namun tentunya hasil penelitian, yang disebut-sebut akan disebarkan ke publik ini, akan sangat bermanfaat. Sehingga kita dapat menyadari bagian lingkungan mana yang berbahaya dan mana yang tidak.

Di Indonesia sendiri, kita menyadari bahwa dunia penelitian kesehatan masih kurang. Atau kalaupun ada, hasilnya jarang dipublikasi secara besar-besaran (biasanya cenderung institusional). Semoga saja, penelitian ini mengelitik para praktisi kesehatan dan peneliti untuk memulai melakukan penelitian di bidang kesehatan.


Sumber: 1 http://news.yahoo.com/s/ap/20090113/ap_on_he_me/med_children_s_study;_ylt=AsNAMFU9q7gCxkohnwo6AnnVJRIF 2 http://www.nationalchildrensstudy.gov/Pages/default.aspx Gambar dari http://www.nationalchildrensstudy.gov/Pages/default.aspx

13 Januari 2009

Dismenore, Nyeri saat Haid

Nyeri haid, atau dalam bahasa medis disebut sebagai dismenorea, merupakan suatu gejala dan timbul akibat kontraksi miometrium (otot dinding rahim) yang tidak beraturan. Tampaknya hampir semua wanita akan mengalami suatu derajat nyeri yang berbeda-beda saat menstruasi datang. Namun kategori dismenore yang dipakai adalah, bila nyeri tersebut cukup berat sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari dan mengharuskan seseorang mencari pertolongan medis atau obat-obatan.

Dismenore sendiri dibagi menjadi 2, primer dan sekunder. Dismenore primer adalah nyeri haid yang dialami mulai sejak pertama kali menstruasi. Sering ditemukan pada usia muda, dan nyeri akan timbul seiring dengan teraturnya siklus menstruasi. Gejalanya, berupa nyeri haid, disertai mual, muntah, diare, nyeri kepala, bahkan pingsan. Nyeri haid yang timbul akan mencapai puncaknya pada hari pertama atau kedua menstruasi.

Dismenore primer ini, sampai saat ini penyebab pastinya belum diketahui. Namun diduga terjadi akibat gangguan hormonal dan psikis. Selain itu, di beberapa literatur, kondisi gizi dan faktor aktivitas dikatakan sebagai salah satu pencetus terjadinya dismenore primer ini. Biasanya kondisi ini sangat mudah diobati dengan obat-obatan penghilang rasa nyeri. Selain itu, terapi hormonal juga dapat diberikan untuk membantu mengurangi rasa nyeri. Pengobatan terbaru, disebutkan penggunaan analog GnRH, namun pengobatan ini diberikan hanya bila alternatif terapi lain gagal memberikan hasil yang maksimal.

Dismenore sekunder terjadi biasanya pada usia yang tua. Dismenore terjadi pada wanita yang semula terbebas dari dismenore. Seringkali dismenore ini disebabkan karena kelainan organik, misalnya endometriosis, peradangan pada panggul, tumor, polip, kelainan letak uterus, dan lainnya. Pengobatan dismenore sekunder ini tentunya adalah menghilangkan kausa penyebabnya. Seringkali dipilih juga jalan operatif untuk menghilangkan penyebab dismenore ini.

Beberapa tips untuk mengurangi rasa nyeri akibat dismenore, selain dengan obat-obatan, antara lain (dari berbagai sumber):
1. Kompres perut bagian bawah dengan air hangat, atau mandi dengan air panas. Hal ini diharapkan mampu merelaksasikan otot-otot perut, sehingga mengurangi rasa sakit
2. Saat berbaring, tinggikan posisi kaki dengan bantal, atau dekatkan kaki ke dada.
3. Cobalah untuk rutin berolahraga, seperti berjalan kaki, karena hal ini akan melancarkan peredaran darah, dan mengurangi intensitas nyeri.
4. Konsumsi makanan yang bergizi, termasuk buah-buahan dan sayuran. Dapat dicoba mengkonsumsi apel, pir, pepaya, jeruk, nanas, dan melon. Sedangkan sayuran, dapat dicoba wortel, kembang kol, bawang, dan tomat.
5. Hindari juga alkohol, kopi, dan rokok, karena disebut-sebut mampu mencetuskan dismenore.

(Gambar diambil dari http://sg.inmagine.com/168nwm/stockbyte/sbcore06/61204cor.jpg)

12 Januari 2009

Bijaksana Memilih

Beberapa hari yang lalu, ketika di dalam sebuah angkutan umum, saya melihat iklan kesehatan yang ditempel di dalam angkot tersebut. Iklan tersebut merupakan iklan pengobatan alternatif "orang pintar", dengan janji yang luar biasa (ada daftar berbagai penyakit yang bisa disembuhkan), tanpa operasi, tanpa komplikasi, dan dengan 1 x pengobatan sembuh (WOW yaa :D)

Luar biasa!! Dalam hati kecil saya, saya berpikir, benar apa ga ya?? Sebagai seorang dokter, tentunya kami, para dokter, memahami jelas masing-masing penyakit tersebut dan sadar bahwa pengobatan yang dilakukan, tidak sederhana, dan jelas-jelas membutuhkan operasi. Berbagai praktek "orang pintar" kini semakin marak di Indonesia (artinya dokter bukan lagi orang pintar, hahaha). Entah benar atau tidak, hal ini harus menjadi suatu bahan introspeksi bagi dokter sendiri dan pemerintah.

Tahun 2004, UU praktek kedokteran telah resmi diterbitkan, dan menjadi bahan panduan dalam praktek dokter sehari-hari. Dengan UU tersebut, kami para dokter, terikat pasal-pasal undang-undang sehingga pelayanan bagi para pasien pun harus optimal. Lalu bagaimana peraturan bagi para "orang pintar"?? Pengobatan alternatif, sampai saat ini, sejauh pengetahuan saya, belum memiliki undang-undang resmi yang mengikat. Dan ini memudahkan atau memungkinkan para pasien kemudian menjadi dirugikan akibat praktek pengobatan alternatif yang palsu.

Mengapa saya bilang palsu?? Karena memang, ada beberapa pengobatan alternatif, yang menurut saya, memang bisa dilakukan. Misalnya dengan pengobatan tenaga dalam atau prana, dsb. Salah satu pengobatan yang saya tau, tidak pernah menjanjikan suatu janji yang muluk2 (seperti 1x pengobatan sembuh, tanpa operasi dsb), bahkan pusat pengobatan itu pun tetap menekankan pentingnya pengobatan medis.

Saya masih ingat sebuah pengalaman bagaimana seorang pasien akhirnya sadar bahwa dirinya tertipu oleh pengobatan alternatif. Batu ginjal yang dideritanya, dikatakan telah menghilang, setelah dirinya menjalani pengobatan alternatif. Akan tetapi, tidak berapa lama, ia pun merasakan keluhan yang sama, dan setelah difoto, ternyata batu ginjal itu masih saja ada di tempatnya tanpa perubahan sedikit pun (waduh, mungkin waktu dikeluarin bukan batu ginjal, tapi batu akik :D). Sayangnya, kondisi ini tidak pernah menjadi suatu pembicaraan publik, karena memang tidak ada aturan yang jelas tentang masalah ini (bandingkan kalo dokter yang mengobati dan kemudian ternyata terjadi kesalahan...duh duh...)

Sebagai dokter, kita mungkin harus menyadari bahwa maraknya pengobatan alternatif akhir-akhir ini juga terjadi akibat kurangnya kemampuan komunikasi dokter-pasien. Pasien yang merasa tidak puas, otomatis akan lari mencari dokter lain, atau bahkan pengobatan alternatif. Bagi para pasien sendiri, saya kira, kini sudah semakin pintar. Teknologi dan informasi kesehatan sudah banyak tersedia (contohnya blog ini :D). Mencari alternatif pengobatan, memang tidak ada salahnya, namun hendaknya pilihan itu dibuat dengan bijaksana, setelah anda memiliki cukup informasi tentang penyakit yang anda derita. Keep healthy....:D

(Gambar diambil dari http://www.kudzu.com/categoryMain.jsp?N=1091 dan http://www.nursyifa.hypermart.net/)

09 Januari 2009

Olahraga Vs Diet

"Dok, saya ingin kurus dok, bagaimana caranya??", tanya seorang pasien

Pertanyaan yang mungkin juga sedang anda tanyakan sekarang. Sepertinya sudah segala upaya dilakukan untuk membuat angka ditimbangan menurun. Namun tampaknya angka di timbangan itu tidak juga menunjukkan perubahan (coba cek, mungkin timbangannya salah :D).

Mungkin kita sedikit kembali ke proses penyimpanan energi atau kalori di dalam tubuh kita. Ada dua proses utama, pemasukan dan pengeluaran. Prinsip sederhana dari tubuh kita adalah bila pemasukkan melebihi dari energi yang dikeluarkan, maka kalori akan disimpan dalam bentuk lemak. Sebaliknya, lemak2 akan dibakar bila pengeluaran melebihi dari pemasukkan yang ada.

Dari pengertian tersebut, maka kesalahan utama yang sering dilakukan adalah orang berlomba-lomba memperbesar pengeluaran kalori. Berolahraga mati-matian dan memperbanyak aktivitas. Mungkin anda perlu melihat kembali usaha menurunkan berat badan anda. Artikel terbaru dari Yahoo memiliki judul menarik, "Exercise won't cure obesity". Nah, lalu apa yang harus dilakukan??

"Burn more, eat more", ya itu prinsip kompensasi oleh tubuh kita. Pengeluaran yang begitu mendadak dan ekstrim, memicu tubuh untuk mengkompensasi dengan meningkatkan nafsu makan. Alhasil, semakin keras berolahraga, semakin tinggi pula nafsu makan anda. Lalu, tidak perlukan berolahraga?? Jawabannya perlu, tapi dalam batas yang normal. Olahraga secara cukup dan jangan berlebihan. Olahraga tetap diperlukan untuk memperbaiki kadar kolesterol, membangun tubuh dan massa otot. Penelitian dari Yahoo tersebut dengan jelas menunjukkan bahwa aktivitas fisik bukan merupakan faktor penentu dari obesitas.

Yang lebih penting justru mengatur asupan. Kurangi asupan secara berkala, jangan secara drastis. Prinsipnya sama, tubuh kita juga memiliki sistem kompensasi. Sehingga cobalah ukur kembali angka kecukupan gizi anda, dan cobalah batasi asupan makan anda. Hitung gizi yang anda asup, bandingkan dengan kebutuhan sehari-hari.

Dalam artikel ini, anda dapat melihat angka kecukupan gizi yang disarankan untuk orang Indonesia. Anda bisa menggunakannya sambil berkonsultasi dengan dokter anda.

Yang terakhir, optimisme. Seperti buku "The Secret", pikiran anda juga sangat mempengaruhi. Tetapkan niat anda untuk mengurangi berat badan, dan fokuskan pikiran bahwa anda memang mampu menurunkan berat badan.

Selamat Mencoba :D...

08 Januari 2009

Perang... Dampak Buruk Bagi Anak-Anak

Jalur Gaza, tampaknya memang tidak pernah sepi dari peperangan. Dua belas hari sudah perang antara Israel dan Hamas terjadi di tempat itu. Sesuai dengan berita yang diterbitkan kompas, serbuan itu sendiri telah menewaskan lebih dari 670 orang Palestina, dan menciderai setidaknya 2.500 orang. Dan itu, bukan angka yang kecil!! Belum lagi angka anak-anak yang tewas, sampai saat ini berjumlah 220 anak-anak. WOW...

Belum lagi, berita serangan Israel ke gedung sekolah milik PBB yang dicurigai sebagai tempat berlindungnya pejuang-pejuang Hamas. Apapun alasannya, serangan terhadap sesama manusia, pembunuhan nyawa seorang manusia tidak pernah dibenarkan oleh agama maupun ajaran moral manapun. Dampak perang tidak pernah menguntungkan, apalagi bagi kesehatan dan nyawa manusia.

Dalam dunia kesehatan, terdapat kelainan yang disebut gangguan stres pasca trauma (Post Traumatic Stress Disorder) atau disingkat PSTD. Kelainan ini merupakan kelainan psikologis akibat adanya trauma yang diterima seseorang. Trauma bisa bersifat fisik, seperti penganiayaan fisik, kekerasan, sampai pemerkosaan, ataupun mental. Biasanya gangguan ini muncul setelah mengalami atau melihat secara langsung kondisi traumatis yang mengancam jiwa, atau menyebabkan ketakutan yang sangat berlebihan.

Tidak semua orang yang mengalami trauma akan menderita hal ini. Diperkirakan hanya 8% mereka yang mengalami peristiwa traumatis berat yang akan menderita PSTD. Mereka yang paling rentan, diantaranya adalah anak-anak. Trauma yang dialami pada masa anak-anak seringkali akan terus terbawa sampai masa dewasa.

Terdapat beberapa penelitian yang menunjukkan pengaruh trauma perang terhadap anak-anak. Thabet dan Vostanis, menemukan tingginya tingkat stress post-trauma pada anak-anak usia sekolah yang mengalami peristiwa perang di Gaza (source: http://www.gcmhp.net/research/Post_traumatic.html). Senada dengan hal itu, Qouta (2005), dalam penelitiannya pada anak-anak di jalur Gaza, juga menemukan bahwa seorang anak laki-laki cenderung mengalami stress apabila melihat ibunya dan dirinya menjadi korban (mengalami) perang (source: http://ccp.sagepub.com/cgi/content/abstract/10/2/135).

Mereka yang mengalami PSTD memiliki gejala berupa: (sesuai DSM-IV, yang dikutip dari situs http://en.wikipedia.org/wiki/Posttraumatic_stress_disorder)
1. Pasca terpapar suatu peristiwa trauma
2. Mengalami ingatan yang berulang-ulang tentang peristiwa tersebut
3. Menghindari untuk membicarakan atau mengingat-ingat peristiwa traumatis yang dialami
4. Peningkatan kegelisahan, sulit tidur, atau peningkatan aktivitas
5. Gejala tersebut timbul lebih dari 1 bulan
6. Adanya gangguan signifikan dalam pekerjaan, sosialisasi, dan fungsi lain

Kondisi ini dapat diterapi dengan menggunakan psikoterapi sekaligus pengobatan medikamentosa (menggunakan obat). Akan tetapi, dibalik itu semua, seorang penderita PSTD pasti akan hidup dalam bayang-bayang traumatis yang pernah dialaminya. Apalagi seorang anak-anak. Bayangkan proses trauma yang harus diembannya sampai dewasa.

Entah apapun sebabnya, saya kira tidak ada satu orang pun di dunia yang senang dengan perang (kecuali mungkin orang-orang gila, yang berpendapat bahwa membunuh dan menyiksa orang itu menyenangkan). Sekali lagi, perang tidak pernah menghasilkan keuntungan apapun bagi siapapun. Sebaliknya, kerugian akibat perang jauh lebih besar dan menakutkan.
So, stop the war, make peace on earth!!!

(Gambar diambil dari http://www.kompas.com/read/xml/2009/01/08/10194042/israel.lanjutkan.serbuan.di.gaza, dan http://www.reuters.com/article/homepageCrisis/idUSL8463036._CH_.2400)

07 Januari 2009

Toxoplasmosis, Berbahaya Bagi Si Bayi

Beberapa hari yang lalu dan pagi ini, saya mendapat pertanyaan mengenai masalah keguguran. So, saya kira tidak ada salahnya kalau artikel kali ini saya membahas penyakit yang pertama dari pemeriksaan TORCH (Toksoplasma, Rubella, CMV, Herpes), yakni toksoplasmosis.

Toksoplasmosis merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh sejenis protozoa Toxoplasma gondii. Sesungguhnya penyakit ini merupakan penyakit yang diderita oleh hewan. Dan kita, mausia, sebenarnya bukan merupakan pejamu definitif (sesungguhnya). Pejamu definitifnya adalah hewan kucing. Ya, hewan yang seringkali menjadi hewan peliharaan, dan bisa kita lihat dalam film2 (garfield misalnya :D). Kucing memang sangat menggemaskan, tapi protozoa ini dapat hidup dalam tubuh ini dan berkembang biak. Protozoa ini akan keluar dari kotoran kucing dalam bentuk kista dan masuk ke berbagai hewan, antara lan burung, domba, sekaligus langsung masuk ke manusia. Selain cara tersebut, manusia juga bisa terinfeksi dengan mengkonsumsi binatang yang memiliki kista toksoplasma dan tidak dimasak secara matang.

Yang sulit adalah, infeksi toksoplasma ini tidak menimbulkan gejala pada 80-90% orang dewasa, dan dapat sembuh sendiri. Sisa 10% yang bergejala, biasanya ditemukan pada orang2 yang memiliki daya tahan tubuh yang rendah.

Yang berbahaya adalah bila infeksi ini mengenai ibu hamil. Kenapa? Karena dapat terjadi penularan infeksi melalui plasenta dari ibu ke anak yang sedang dikandungnya. Bila infeksi ini terjadi pada trimester pertama kehamilan, kecenderungan penularan dari ibu-janin cukup rendah (~15%), namun bila terjadi penularan, maka janin akan mengalami gejala yang sangat berat, sampai terjadi keguguran (abortus). Bila infeksi justru terjadi di di trimester terakhir, kecenderungan penularan besar (~65%), namun biasanya, karena bayi sudah cukup besar dan matang, justru tidak menimbulkan gejala.

Pada janin, infeksi ini sangat berbahaya. Infeksi yang berat menyebabkan keguguran dan kematian janin, partus prematur, sampai gangguan pertumbuhan janin. Pada bayi yang lahir hidup, adanya hidrosefalus, gangguan pada mata, mikrosefal (lingkar kepala yang kecil), cacat bawaan, sampai gangguan perkembangan dan retardasi mental bisa saja merupakan tanda-tanda adanya infeksi toksoplasmosis kongenital.

Untungnya, kemajuan teknologi pemeriksaan TORCH kini sangat membantu. Dengan diagnosis dini, dokter dapat memberi pengobatan yang baik. Di beberapa negara yang melegalkan aborsi, kadangkala pilihan aborsi dilakukan, apabila memang diketahui bahwa janin yang dikandung mengalami gangguan kecacatan. Namun, belum ada kesepakatan pasti tentang hal ini.

Yang lebih penting lagi adalah pencegahan. Ibu-ibu yang hamil, atau merencanakan kehamilan, hendaknya menghindari makan daging mentah, atau daging yang tidak dimasak sempurna. Berhati-hatilah bila memelihara binatang kucing, terutama saat membersihkan kandang kucing. Pastikan kucing terpelihara bersih. Cuci tangan selalu setelah kontak dengan kucing, kandang, maupun tanah serta daging mentah. Dan, jangan takut untuk menjalani pemeriksaan TORCH. Karena pemeriksaan tersebut sangat bermanfaat bagi anda, dan terlebih bagi janin anda... Saya kira, bayi yang sehat merupakan idaman bagi semua ibu hamil :D...

(Gambar diambil dari http://www.fotosearch.com/photos-images/wash-hand.html)

06 Januari 2009

Harapan Baru Penderita Kanker Payudara

Kanker Payudara merupakan salah satu jenis kanker terbanyak yang ditemukan pada wanita. Selain kanker leher rahim, kanker ini sangat ditakuti karena sering terlambat terdeteksi dan mengalami penyebaran, sehingga harus dilakukan pengangkatan payudara. Bahkan ACS-American Cancer Society, dalam laporannya di tahun 2007, menyebutkan bahwa kanker payudara menempati urutan kedua, setelah kanker paru-paru, sebagai penyebab kematian wanita terbanyak karena keganasan. Menurut penelitian registrasi RSCM (1975-1978) tidak kalah mengerikan. Kanker payudara merupakan kasus kanker kedua terbanyak setelah kanker leher rahim.

Kini, ada sebuah harapan baru yang menggembirakan bagi para penderita kanker payudara. Menurut reuters, seperti yang dikutip dari www.msnbc.com, para peneliti baru menemukan sebuah gen yang bertanggung jawab atas replikasi dan penyebaran sel-sel kanker payudara. Dengan menghambat metastasis atau penyebaran sel kanker ini, diharapkan angka ketahanan hidup para penderita kanker payudara meningkat.

Gen ini ditemukan di kromosom 8 manusia. Di sana terdapat sebuah segmen kecil yang ternyata mengalami gangguan, sehingga terduplikasi lebih dari normal. Gen MTDH ini, yang biasanya ditemukan memiliki 2 kopi (pengulangan), namun segmen gen ini bisa berulang sampai 8 kali pada para penderita kanker payudara yang ganas dan mengalami metastasis.

Para peneliti pun mencoba untuk menghambat gen MTDH ini. Dengan cara ini, kemampuan metastasis/penyebaran kanker payudara menurun sekaligus menyebabkan kanker payudara ini menjadi lebih peka terhadap pengobatan kemoterapi. Hasil eksperimen genetik ini sangat menggembirakan. Dengan penemuan ini, obat yang mampu menghambat gen MTDH berarti akan membantu proses pengobatan kanker payudara sekaligus mencegah penyebaran dari sel-sel kanker tersebut. Salah satu penelitinya, Yibin Kang, dari Universitas Princetown, mengemukakan bahwa penelitian ini kini telah menarik perhatian produsen obat untuk dikembangkan lebih lanjut. Mari kita tunggu......

05 Januari 2009

Apel, Sumber Antioksidan yang Kuat

Waktu kecil dulu (bahkan sampai sekarang), kita semua mendengar bahwa makan banyak sayuran dan buah-buahan sangat baik bagi kesehatan kita. Plus ditambah lagi, kalo diluar negeri sana, ada istilah "an apple a day keeps the doctor away" (wadooh dokter gak laku :D). Itu semua ingin menunjukkan kepada kita pentingnya makan buah-buahan terutama dalam hal ini apel.

Berbagai penelitian telah menunjukkan hasil-hasil yang signifikan akan pentingnya mengkonsumsi buah apel. Apel memiliki komposisi bahan fitokimiawi, terutama flavonoid, yang sangat tinggi. Bahan-bahan ini lah yang menjadi sumber antioksidan penting dalam tubuh kita. Antioksidan akan melawan proses oksidasi dalam tubuh kita dan dapat mencegah timbulnya berbagai penyakit kronik dan kanker.

Salah satu penelitian di Hawaii (Le Marchand L dkk, 2000) menunjukkan bahwa konsumsi apel dapat menurunkan resiko kejadian kanker paru-paru. Di Finlandia (Knekt P dkk, 1997) juga menemukan hasil yang kurang lebih sama. Untuk penyakit kardiovaskuler (jantung pembuluh), apel juga terbukti mampu menurunkan resiko kematian akibat penyakit jantung koroner (Arts I dkk, 2001; Knekt P dkk, 1996). Disebutkan pula apel mampu memperbaiki fungsi paru-paru (Tabak C dkk, 2001). Tidak hanya itu semua, apel juga disebut-sebut mampu menurunkan resiko terjadinya diabetes tipe II (Knekt P dkk, 2002).

Selain efek antioksidan, apel memiliki pula efek anti-proliferasi. Efek ini lah yang sangat penting untuk melawan kanker. Efek ini lah yang menjelaskan mengapa konsumsi apel dapat menurunkan resiko kejadian kanker. Efek lainnya, apel mampu menurunkan kolesterol pada manusia. Inilah yang menjadi alasan mengapa apel mampu menurunkan resiko penyakit kardiovaskuler pada manusia.

Selain fitokimiawi, tentunya kandungan vitamin, serat dan air yang banyak di dalam apel, juga turut memberikan efek positif bagi mereka yang mengkonsumsinya secara rutin. Di Indonesia, apel mudah ditemukan di berbagai supermarket sampai pasar-pasar tradisional. Mungkin tidak ada salahnya kalau anda mencoba mengkonsumsi apel secara rutin. Siapa tahu kata-kata "an apple a day keeps the doctor away" dapat anda buktikan sendiri. Selamat mencoba...

(Gambar diambil dari http://www.parade.com/food/glossary/i/i.html)

03 Januari 2009

ASI Untuk Si Kecil

Beberapa hari yang lalu, salah seorang sahabat saya bertanya-tanya tentang ASI. Setelah berbincang-bincang beberapa waktu, ada beberapa hal yang terlupa (maklum, saya juga manusia.. hehe :D). Saya berjanji untuk mencarikan, so ini lah mungkin beberapa informasi tentang ASI untuk si kecil.

ASI eksklusif, merupakan program yang hanya memberikan ASI selama 6 bulan pertama kehidupan si kecil. Kenapa ASI? sederhana, karena ASI lah makanan terbaik untuk si bayi... Secara umum, seorang ibu pasti bisa memberikan kecukupa ASI pada bayinya, namun masalah-masalah seperti posisi menyusui, keengganan sang ibu, dan kesibukkan sang ibu seringkali mengganggu proses pemberian ASI ekskulsif ini..

Bagi ibu-ibu karier yang memang masih ingin memberikan ASI, ASI dapat diperas dan disimpan. Penyimpanan ASI dapat menggunakan wadah steril yg tertutup, ASI akan tahan selama: (sumber dari manajemen gizi FK UNDIP):
1. 4-6 jam di suhu kamar (ruangan biasa)
2. 24 jam dalam termos berisi es
3. 3-5 hari dalam lemari es (jangan diletakkan di dekat pintu lemari es)
4. 14 hari dalam freezer lemari es
5. Beberapa minggu sampai beberapa bulan pada freezer yang memiliki kemampuan self-defrosting dan terpisah dari lemari es
6. 6-12 bulan dalam deep freezer tanpa defrost cycle
7. 24-48 jam dalam lemari es setelah dipindahkan dari freezer.

Ingat, setelah dibekukan atau didinginkan, ASI harus dihangatkan terlebih dulu, dengan merendam di air hangat. Jangan dipanaskan di atas api ataupun microwave... Oke, mari sehatkan anak kita, karena anak itu menjadi generasi penerus bangsa. Berikan nutrisi optimal bagi mereka dengan cara memberikan ASI eksklusif... Semoga bermanfaat....:D

02 Januari 2009

Paket Liburan :D

Beberapa hari yang lalu, saat saya berjalan-jalan di daerah Ciledug, terdapat sebuah rumah sakit yang menulis iklan seperti ini di pagar depan rumah sakitnya. "Paket Liburan, Operasi Amandel dan Khitan". Wow, dalam hati saya, sebuah tawaran yang menarik, tapi cukup aneh. Secara sekilas, paket tersebut memiliki segmen pasar anak-anak yang memang saat itu menjalani liburan akhir tahun. Tapi, paket liburan tersebut, menurut hemat saya, harus dikritisi dari sudut pandang ilmu kedokteran.

Operasi amandel atau dalam bahasa kedokteran disebut tonsilektomi, bukanlah operasi yang dilakukan pada semua orang. Terdapat indikasi dan kontraindikasi untuk melakukan operasi tersebut.

Sedikit mungkin tentang amandel atau dalam dunia kedokteran disebut tonsila palatina, merupakan salah satu dari cincin tonsil yang berada di sekitar mulut dan faring. Tonsil lainnya antara lain tonsila faringea, tonsila lingualis, dan lain-lain. Tonsil-tonsil tidak lain adalah tempat pertahanan tubuh kita terhadap kuman-kuman yang masuk melalui hidung dan mulut. Mengingat banyaknya kuman, dan seringnya infeksi yang terjadi, maka peradangan amandel cukup sering ditemukan. Dengan peradangan, amandel akan terlihat memerah dan membengkak.

Nah, kondisi ini memang cukup mengganggu, apalagi penderita tonsilitis (peradangan tonsil) berulang yang sangat mengganggu. Akan tetapi, sesuai teori medis, terdapat indikasi absolut (artinya harus menjalani operasi) untuk tonsilektomi, yakni: (sumber diambil dari Buku Ajar Penyakit THT Boeis)
1. Timbulnya kor pulmonale (gangguan jantung dan paru) akibat obstruksi jalan nafas
2. Sleep apnea waktu tidur
3. Hipertrofi (pembesaran) berlebihan sehingga menyebabkan gangguan makan dan penurunan berat badan
4. Curiga keganasan
5. Adanya abses peritonsil atau abses yang berulang dan meluas di jaringan sekitarnya.

Selain itu, indikasi yang lain merupakan indikasi relatif, yang artinya tidak wajib dikerjakan. Indikasi relatif ini banyak sekali, dan memang tergantung dari keputusan bersama dokter dan pasien. Selain itu, terdapat pula kontraindikasi yang harus diperhatikan sebelum menjalani tonsilektomi ini. Jadi, tidak semua orang dapat menjalani "paket liburan" ini, apalagi mengingat adanya komplikasi-komplikasi yang tidak sedikit pasca melakukan operasi amandel ini.

Sebuah kalimat dari buku BOEIS ini mungkin dapat membuat anda berpikir ulang untuk mengikuti paket liburan ini: "Keputusan akhir untuk melakukan tonsilektomi tergantung pada kebijaksanaan dokter yang merawat pasien. Mereka sebaiknya menyadari kenyataan bahwa tindakan ini merupakan prosedur pembedahan mayor yang bahkan (sampai, red) hari ini masih belum terbebas dari komplikasi-komplikasi yang serius".

Jadi, sebelum anda mengambil paket tersebut, mungkin konsultasikan secara mendalam dengan dokter anda. Atau bisa juga mengambil paket setengah saja mungkin (alias khitan saja). Untuk khitan, okelah, saya setuju, karena memang khitan mampu menjaga kebersihan daerah genitalia pria, sekaligus juga menaati aturan agama.
Atau mungkin, saran saya, cobalah paket liburan di tempat lain, misalnya di tempat wisata atau rekreasi, yang tentunya memberikan rasa gembira dan bukannya trauma operasi bagi anak anda. Selamat Berlibur...

01 Januari 2009

Herpes Zooster

Well, ini tulisan pertama di tahun 2009. Met tahun baru 2009 (lagi?!!). Kenapa herpes??? ya jawabannya karena ada yang tanya, hehehe...

Oke, herpes simpleks, merupakan suatu infeksi kulit karena virus. Virus penyebabnya, menurut literatur merupakan reaktivasi dari virus penyebab cacar (yakni varisela zoster virus). Virus ini senang berada di bawah kulit dan kemudian akan menyerang sesuai dengan persarafan di bawah kulit.

Gejalanya akan muncul bintik-bintik berisi cairan di bawah kulit yang mirip cacar, namun tidak diseluruh tubuh, melainkan biasanya terlokalisir sesuai dengan persarafan. Jadi hanya satu sisi, tidak seperti cacar. Letaknya bisa bervariasi, bisa di tangan, sudut bibir, pipi, dsb.

Rasa yang timbul biasanya gatal kemudian nyeri sesuai dengan persarafan yang terkena. Selain itu, karena penyebabnya virus, biasanya juga muncul gejala-gejala seperti flu (flu-like illness), yakni demam, rasa tidak enak badan, nyeri-nyeri otot, pusing, dsb...

Herpes simpleks pada umumnya sangat khas, sehingga mudah dikenali. Dokter biasanya akan memberikan pengobatan simtomatis sekaligus anti virus. Segera lah membawa ke dokter, karena pengobatan anti virus lebih baik diberikan secepat mungkin (kalo bisa 24 jam setelah munculnya benjolan berisi cairan tesebut). Seringkali herpes dapat menimbulkan gejala nyeri yang menetap, yang disebut Neuralgia post Herpetika. Kondisi ini diharapkan dapat dicegah dengan pemberian obat anti virus sedini mungkin.

(Gambar diambil dari http://www.herpes-coldsores-treatment-pictures.com/?aid=47&gclid=CLO4tYC_7ZcCFQEMewodID7BDA)
page counter
Free Web Counter



Powered by  MyPagerank.Net
KampungBlog.com - Kumpulan Blog-Blog Indonesia Blog Flux Directory Yuk.Ngeblog.web.id blogarama - the blog directory Health Blogs - BlogCatalog Blog Directory
Blog Search Engine Add to Technorati Favorites